CANDI SELOGRIYO

Candi Selogriyo

Screenshot_2016-08-24-17-49-39_1
Ada banyak candi keren di Indonesia yang patut dikunjungi. Salah satunya adalah Candi Selogriyo yang ada di kota Magelang. Anda pasti akan takjub dengan pemandangan yang ditawarkan.
Berbeda dengan Borobudur, Mendut, Ngawen maupun Pawon, orang-orang asing yang berkunjung ke Candi Selogriyo selalu menyebut perjalanannya “hiking”, bukan “visiting”. Selain tentang Candi Selogriyo-nya sendiri, beberapa traveller sepertinya lebih terkesan pada panorama di sepanjang perjalanan yang mereka lalui.
“As for Selogriyo, itself, well the journey is the highlight”, kata Rishi Sankar, traveller asal Trinidad yang bekerja di sebuah perusahaan IT di Vancouver, Canada. Ia menulis di website pribadinya, Rishiray.com
Mindy McAdams, profesor jurnalistik dari Universitas Florida, Amerika Serikat, lebih kerap mengunggah foto-foto terasering persawahan dan aktivitas petani ketimbang Candi Selogriyo. Ia juga banyak memotret perbukitan dari jalan setapak menuju candi itu. Foto-foto McAdams tentang perjalanannya ke Selogriyo, bisa dilihat di website fotografi Flickr.com.
Baik Rishi Sankar maupun Mindy McAdams ber-hiking ke Candi Selogriyo pada 2011.
“Beberapa tahun belakangan, rata-rata 2 ribu orang asing tiap tahun. Bisa kurang, tapi sering lebih banyak”, kata Maryono, petugas Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Bersama Edi, kakaknya, Maryono ditempatkan di Candi Selogriyo sejak 1989.
Jumlah pengunjung Candi Selogriyo terus meningkat dari tahun ke tahun. Bulan Desember 2013 baru berjalan 3 hari, namun pengunjung yang mengisi buku absen sudah 72 orang. “Bulan November kemarin yang paling sedikit”, kata Maryono. Jumlahnya hanya 774 orang, 120 diantaranya turis mancanegara.
Sebelumnya, yakni pada Oktober 2013, tercatat 1.254 wisatawan yang mengisi buku absen. Sebanyak 176 diantaranya berkewarganegaraan asing. “Sebelum Oktober bisa 1.400an orang”, jelasnya. Pada bulan Februari dan hingga pertengahan Maret 2014, pelancong yang mendatangi Candi Selogriyo tercatat sebanyak 873 orang dan 551 pengunjung.[1]
Candi Selogriyo berada di lereng timur kumpulan tiga bukit, yakni Bukit Condong, Giyanti, dan Malang, dengan ketinggian 740 mdpl.
Arsitektur Indonesia Klasik berlatar belakang agama Hindu ini menghadap ke arah timur. Di empat sisi dinding bangunan candi terdapat lima relung tempat arca-arca perwujudan dewa.
Arca-arca tersebut adalah Durga Mahisasuramardini (dinding utara), Ganesha(dinding barat), Agastya (dinding selatan), serta Nandiswara dan Mahakala (dinding timur).
Salah satu keistimewaan candi tanpa perwara ini adalah kemuncaknya yang berbentuk buah keben. Kemuncak tersebut disebut amalaka.
Pada bulan Desember 1998, candi ini hancur karena bukit tempat bangunan berdiri mengalami kelongsoran. Proses rekonstruksi ulang selesai dilakukan pada tahun 2005.

https://myrepro.wordpress.com/2016/08/24/candi-selogriyo-magelang-jawa-tengah/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUSEUM DIPONEGORO

BAMBU RUNCING MAGELANG